Senin, 01 Juni 2015

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Media Audio
1.      Pengertian dan fungsi media audio
a.       Media audio menurut Sadimanadalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (kedalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal.[1]
b.      Sedangkan menurut Sudjana dan Rivaimedia audio untuk pengajaran adalahbahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Pengembangan media audio sama halnya dengan pengembangan media lainnya, yang secara garis besar meliputi kegiatan perencanaan, produksi dan evaluasi. Dalam perencanaan meliputi kegiatan – kegiatan penentuan tujuan, menganalisis keadaan sasaran, penentuan materi, format yang akan dipergunakan dan penulisan skrip. Sedangkan produksi adalah kegiatan perekaman bahan, sehingga seluruh program yang telah direncanakan dapat direkan dalam pita suara atau piringan suara. Dan untuk evaluasi dimaksudkan sebagai kegiatan untuk menilai program apakah program tersebut bisa dipakai apa tidak, atau perlu direvisi.
Fungsi media audio menurut Arsyadyang mengutip pendapat Sudjana dan Rivaiadalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :
a.       Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian
Contoh : siswa ditugasi untuk menghitung kata-kata tertentu dari apa yang terungkap dalam suati paragraf yang dia dengar.
b.      Mengikuti pengarahan
Siswa mendengarkan suatu pernyataan singkat dan selanjutnya siswa harus menandai satu pertanyaan yang paling cocok dari beberapa pernyataan pilihan jawaban.

c.       Melatih daya analisis siswa dari apa yang mereka dengar
Siswa mendengarkan suatu kalimat atau salah satu frase kalimat, kemudian mereka meirukannya. Dlam hal ini tidak dalam satu kata saja, untuk memungkinkan adanya daya analisis hubungan satu kata dengan kata yang lain sebelum meraka menirukan.
d.      Perolehan arti dai suatu konteks
Siswa harus menyempurnakan kalimat yang terdiri atas beberapa kata yang arti katanya bisa jelas setelah menyempurnakan kalimat itu dalam suatu konteks tertentu. Bagian kalimat ini diperdengarkan seagai suau tanda (clue).
e.       Memilah informasi dan gagasan yang relevan dan tidak relevan
Kepada siswa diperdengarkan suatu paragraf yang didalamnya terdapat kata-kata atau informasi yang tidak relevan atau tidak pada konteksnya. Kata-kata yang biasanya dipakai adalah mempunyai bunyi hampir bersamaan denagn kata yang mempunyai konteks yang benar.
f.       Merangkum, mengingat kembali dan menggali informasi
Dalam hal ini biasanya disajikan suatu cerita pendek atau tulisan pendek, dan siswa mengungkapkannya kembali setelah selesai mendengarkan cerita tersebut.
Fungsi lain dari media audio adalah sebagi alat bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.
Selain itu, Sudjana juga menambahkan pemanfaatan fungsi media audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam :
1)      Pengajaran musik literaty (pembacaan sajak), dan kegiatan dokumentasi.
2)      Pengajaran bahasa asing, apakah secara audio ataupun secara audiovisual.
3)      Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
4)      Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat
melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.



2.      Macam – macam media audio
Beberpa macam media audio adalah radio, alat perekam pita magnetik, laboratorium bahasa.
a.       Radio pendidikan
Radio adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui
pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.Penyiar secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui microfon yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang elektromagnetik tersebut.
Menurut Hamalik, radio pendidikan adalah suatu perlengkapan elektronik yang diciptakan berkat kemajuan dalam teknologi modern. Fungsi radio pendidikan dalam pengajaran adalah untuk memperkaya pengalaman pendidikan dan ide – ide kreatif. Sedangkan nilai radio pendidikan dalam pengajaran adalah :
1)      Memberikan berita yang up to date dan beritanya autentik berdasar pada kenyataan.
2)      Mempunyai tinjauan yang luas dan memberikan gambaran yang jelas.
3)      Menarik minat
4)      Mendorong kreatifitas
5)      Integrasi dan diskriminasi.
Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai, siaran radio untuk pendidikan diarahkan bagi usaha-usaha :
1)      Perombakan atau perkembangan dalam sesuatu bidang
2)      Siaran yang ditujukan ke sekolah suatu kelas dari sekolah sebagai tindakan pengarahan atau pengayaan pada suatu bidang studi pada suatu tingkatan sekolah.
3)      Kegiatan yang merupakam kegiatan pendidikan formal yang bertindak sebagai perluasan suatu sekolah atau tingkat persekolahan.
4)      Kegiatan yang merupakan kegiatan pendidikan nonformal (ko-kurikuler), misalnya untuk pendidikan kepramukaan, taruna karya, dan sebagainya diluar persekolahan.
Sebagai suatu media, radio mempunyi kelebihan jika dibandingkan media lain, yaitu :
1)      Harganya relatif murahdan variasi programnya lebih banyak dari pada TV.
2)      Sifatnya mudah  dipindahkan (mobile).
3)      Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio bisa mengatasi problem jadwal karena program dapat direkam dan diputar lagi.
4)      Radio dapat mengembangakan daya imajinasi anak.
5)      Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar. Sambil mendengarkan siswa boleh menulis, mengganbar, melihat peta, menyanyi, ataupun menari.
6)      Memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan, bunyi, dan artinya.
7)      Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa.
8)      Radio dapat mengatasi batasan ruang dan waktu; jangkauannya luas.
Kelemahan radio sebagai media yaitu:
1)      Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication)
2)      Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya.
3)      Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah
b.      Alat perekam pita magnetik
Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Tidak seperti radio yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarnya.
Rekaman pendidikan Menurut Hamalik rekaman penddikan berasal dari bahasa asing yaitu “recording” adalah sejenis alat audio. Menurut Sadiman, alat perekam pita magnetik (magnetic tape recording) adalah suatu media pembelajaran yang tidak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya.[2]
Rekaman adalah alat pembantu bagi pendidikan anak – anak. Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita magnetik yaitu sistem full track recording dandouble track recording. Dalam hal ini berarti rekaman berfungsi sebagai alat bantu guru. Sedangkan menurut Danimrekaman pendidikan adalah alat audio yang tidak diikuti dengan audio visual.
Nilai rekaman dalam pendidikan Hamalik adalah :
1)   Rekaman dapat memberikan bermacam- macam bahan pelajaran dikelas
2)   Menjadikan pelajaran lebih kongkret, Bahan yang diperoleh asli
3)   Masyarakat dapat dibawa kedalam kelas melalui rekaman
4)   Mendorong berbagai kegiatan belajar serta motivasi belajar
5)   Rekaman akan memberikan latihan
6)   Efisiensi dalam pengajaran bahasa
Sedangkan menurut Rivai nilai dari rekaman seperti:
1)      Sebagai alat perespon dan evaluasi
2)      Rekaman dapat membantu melatih keterampilan berbicara dan pidato.
3)      Rekaman juga dapat dilakukan oleh sendiri sehingga siswa dapat mengevaluasi..
Kelebihan alat perekam pita magnetik:
1. Mempunyai fungsi ganda yang efektif
2. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.
3. Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi.
4. Pita rekaman dapat dipakai sesuai jadwal yang ada.
5. Dapat menyajikan kegiatan-kegiatan di luar sekolah.
6. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan.
7. Dapat menimbulkan beberapa kegiatan, diskusi, dramatisasi dan lain-lain.
8. Dapat memberikan efisiensi dalam pengajaran bahasa.
9. Pengoperasian tape recorder relatif mudah.
Kelemahan alat perekam pita magnetik:
1. Daya jangkauannya terbatas
2. Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio
3. Pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas.


c.       Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah suatu alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam.[3]
3.      Keuntungan dan kekurangan menggunakan media audio
Keuntungan media audio, menurut Sadiman:
a.       Harga murah dan variasi program lebih banyak daripada TV.
b.      Sifatnya mudah untuk dipindahkan
c.       Dapat digunakan bersama – sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali
d.      Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dna sebagainya
e.       Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar musik dan bahasa
f.       Dapat menggantikan guru dengan lebih baik misalnya menghadirkan ahli dibidang – bidang tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar dapat digantikan.
g.      Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah dan metodis. Ini mengingat guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan penelitian.
h.      Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang actual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topic
i.        Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Keuntungan media audio Arsyadadalah :
a.       Merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat
b.      Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi pesan dapat berada ditempat secara bersamaan.
c.       Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian.
d. Rekaman dapat digunakan sendiri oleh siswa untuk mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan keterampilan membaca, mengaji dan berpidato.
d.      Dalam pengoprasiannya relatif sangat mudah
Keterbatasan media audio menurut Arsyad adalah :
a.       Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada di tengah – tengah pita, maka akan memakan waktu yang lama untuk menemukannya, apalagi jika radio-tape tidak memiliki angka- angka penentuan putaran.
b.      Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam – macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda
Sedangkan menurut Rivaipenggunaan media audio dalam dunia pengajaran memiliki kekurangan antara lain :
a.       Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertinnya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
b.      Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
c.       Karena abstrak, tingkatan pengertinnya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan pembendaharaan kata–kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
d.      Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak.
e.       Penampilan melalui ungkapaqn perasaan atau symbol analog lainnya dalm bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa terjadi ketidak mengertian dan bahkan kesalah pahaman.

4.      Cara penggunaan media audio
Menurut Rivai, dalam pembuatan atau penggunaan media ada beberapa peralatan pokok yang harus diperhatikan diantaranya : mikrofon, alat perekam (recorder ), alat pemutar hasil rekaman ( player), alat penyampur sumber suara (mixer) dan beberapa fasilitas lainnya yang diperlukan.
Menuru Arsyad, langkah–langkah untuk mempersiapkan media audioadalah :
a.       Mempersiapkan dir
b.      Mempersiapkan kesiapan siswa
c.       Mendiskusikan membahas materi program audio.
d.      Mendengarkan materi audio yang akan dibahas
Sedangkan menurut Sudjanalangkah – langkah yang harus dipersiapkan dalam menggunakan media audio meliputi tiga hal yaitu :
a.       langkah persiapan meliputi : persiapan dalam merencanakan, memberikan pengarahan terhadap siswa mengenai ide – ide yang sulit, menentukan sasaran, periksa peralatan.
b.      Langkah penyajian meliputi : menyajikan waktu yang tepat, mengatur situasi ruangan, berikan motivasi untuk siswa
c.       Tindak lanjut.
Teknik penggunaan rekaman menurut Hamalik antara lain :
a.       Kelas harus dibawa kearah belajar mendengarkan rekaman secara aktif
b.      Guru hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut
c.       Menguasai penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan rekaman dalam belajar
d.      Kegiatan lanjutan
Teknik dalam perekaman radio pendidikan sudjana, mengusulkan hal-hal yang harusdiperhatikan adalah sebagai berikut :
a.       pilih subjek atau tema yang menarik dan mengundang perhatian mereka.
b.      Tentukan garis- garis besar cerita atau membuat synopsis.
c.       Tentukan pemain, pelaku, penangungjawab dan sebagainya.
d.      Adakan latihan diluar studio untuk melatih penjiwaan mereka.
e.       Pilih sound effect yang sesuai, kemudian coba rekam dan adakan revisi
5.      Evalusi penilaian hasil dari media audio
Untuk mengukur atau mengevaluasi sejauh mana perkembangan kemampuan siswa mendengar, memahami, dan menghargai materi audio antara lain :
a.       Dengan memberikan tugas untuk mendengar rekaman kuliah atau pidato, siswa disuruh mengajukan pertanyaan atas apa yang didengarnya
b.      Untuk mendengarkan sebuah drama yang belum dikenal siswa ditugaskan untuk mengidentifikasi berbagai unsur seperti pembicara, waktu, peristiwa dan gasan – gagasan
c.       Untuk drama atau pidato kuliah, mintalah siswa secara kritis untuk mengevaluasi gagasan, pengucapan bicara, ekspresi dan aspek lainnya.
d.      Dengarkan sebuah cerita atau masalah dan hentikan cerita sebelum berakhir, kemudian minta siswa untuk mengungkapkan akhir bagaimana akhir dari cerita atau masalah tersebut menurut versi mereka sendiri

B.       Media Audio-Visual
1.      Pengertian dan fungsi media audio visual
Menurut Arsyad, media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan yang diperlukan dalam media audio visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian.
Media Audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya.
2.      Macam- macam media audio visual
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan menarik. Media audio visual terdiri atas :

a.      Media Audio Visual Gerak
Audio-visual gerak atau sering disebut Audio-visual murniyaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, unsur suara maupun unsur gambar tersebut berasal dari suatu sumber.Media audio visual gerak, media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman(kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak.
a.    Film
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.[4]
Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik mamiliki ciri-ciri sebagi berikut:
a.       Dapat menarik minat anak
b.      Benar dan autentik.
c.       Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan.
d.      Sesuai dengan tingkatan kematangan audien.
e.       Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar.
f.       Kesatuan dan squence-nya cukup teratur.
g.      Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.
b.      Video
Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta (kejadian/ peristiwapenting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun intruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Masing-masing memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri.
c.      Televisi (TV)
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang. Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, ia memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain yaitu:
1)      Dituntun oleh instruktur, seorang instruktur atau guru menuntun siswa sekedar menghibur, tetapi yang lebih penting adalah mendidik melalui pengalaman-pengalaman visual.
2)      Sistematis, siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan    pengalaman belajar yang terencana.
3)      Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu yang berurutan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya,
4)      Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya, seperti latihan, membaca,
5)      diskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.
Televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan.
Media komunikasi massa khususnya televisi berperan besar dalam hal interaksi budaya antar bangsa, karena dengan sistem penyiaran yang ada sekarang ini, wilayah jangkauan siarannya, tidak ada masalah lagi. Meskipun demikian, bagaimanapun juga televisi hanya berperan sebagi alat bukan merupakan tujuan kebijaksanaan komunikasi, karena itu televisi mempunyai fungsi:
a.    Sebagai alat komunikasi massa
Daerah jangkauan televisi, dibelahan bumi manapun sudah tidak menjadi masalah bagi media massa. Hal ini karena ada revolusi dibidang satelit komunikasi massa yang terjadi pada akhir-akhir ini. Sebagi akibat adanya sistem komunikasi yang canggih itu, media massa televisi mampu membuka isolasi masyarakat tradisional yang sifatnya tertutup menjadi masyarakat yang terbuka.
b.    Sebagi alat komunikasi pemerintah
Sebagi alat komunikasi pemerintah, televisi dalam pesan komunikasinya terhadap kondisi sosial budaya suatu bangsa, meliputi tiga sasaran pokok, yaitu:
1)      Memperkokoh pola-pola sosial budaya
2)      Melakukan adaptasi terhadap kebudayaan
3)      Kemampuan untuk mengubah norma-norma soaial budaya bangsa.
b.      Media Audio Visual Diam
Media audio Visual atau sering di sebut media tidak murni yaitu media yang unsur suara dangambarnya berasal dari sumber yang berbeda . Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan audio-visual diam plus suara yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti:
1. Sound slide (Film bingkai suara)
Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang paling mudah diproduksi.
Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar gunamenginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep. Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker.
3.      Karakteristik Media Audio Visual
Teknologi Audio visual cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi yaitu dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangakat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut:

1)      Mereka biasanya bersifat linier.
2)      Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya.
3)      Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak.
4)      Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.
5)      Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif  murid yang rendah.

4.      Kelebihan dan Kekurangan Media Audio visual.
Beberapa Kelebihan atau kegunaan media audio-visual pembelajaran yaitu:
a)      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka.
b)      Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
·         Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau video.
·         Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar.
·         Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame line atau high speed photografi.
·         Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
·         Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
1)      Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio-visual cenderung tetap di tempat.
2)      Biaya pengadaannya relative mahal
3)      Apabila guru tidak mampu berpartisipasi aktif maka siswa akan cenderung menikmati visualisasi dan suaranya saja.

5.      Cara Pemakaian Media Audio Visual Dalam Pembelajaran
Dalam pengaplikasian media audio visual ada hal-hal yang harus dipersiapkan misalnya: Guru harus tahu cara pengoperasian media tersebut, Guru harus terlebih dahulu tahu konten alat bantu yang akan digunakan, dan yang pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan dicapai. Berikut akan dijelaskan saran-saran untuk menggunakan media audio visual dalam pembelajaran agar dapat berfungsi secara optimal:
a.       Bahan yang disajikan harus mengarah langsung pada masalah yang dibicarakan oleh kelompok, dalam artian harus terarah.
b.      Bahan disajikan pada waktu yang tepat sehingga tidak menyebabkan terputusnya kelangsungan berpikir.
c.       Pimpinan sebaiknya mengetahui bagaimana menjalankan alat bantu.
d.      Alat bantu sebaiknya mengajarkan sesuatu, tidak sekedar menayangkan sesuatu.
e.       Partisipasi pelajar sangat diharapkan dalam situasi ketika alat bantu audio visual digunakan.
f.       Rencana mutlak diperlukan untuk membuat bahan yang disajikan dengan alat bantu lebih efektif.
g.      Beberapa alat bantu sebaiknya digunakan.
h.      Alat bantu audio visual sebaiknya digunakan secara hati-hati dan disimpan dengan baik.















KESIMPULAN

1. Media audio yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sanagat penting dalam proses belajar seperti : radio pendidikan alat perekam pita magnetik dan laboratorium bahasa. Media audio visual yaitu : Jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya.
2.Jenis-jenis media audio visual ada dua yaitu media audio visual gerak dan media audio visual diam. Media audio visual gerak meliputi film, video dan televisi. Sedangkan media audio visual diam meliputi  Film bingkai suara (sound slides) dan film rangkai suara.
3. Karakteristik media audio visual: bersifat linier; menyajikan visual yang dinamis; digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya; merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak; dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif; serta berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.
4. Kelebihan dan kekurangan media audivisual yaitu sesuai dengan jenis media dari macam-macam bentuk media yang digunakan. Masing-masing media tersebut memiliki kelbihan dan kekurang sendiri-sendiri sesuai dengan manfaat penggunaannya.
5. Dalam pengaplikasian media audio visual ada hal-hal yang harus dipersiapkan misalnya; guru harus tahu cara pengoprasian media tersebut, guru harus terlebih dahulu tahu konten alat bantu yang akan digunakan, dan yang pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan dicapai. Berikut akan dijelaskan saran-saran untuk menggunakan media audio visual dalam pembelajaran agar dapat berfungsi secara optimal.









DAFTAR PUSTAKA
Sadiman ,Arief.2011.Media Pendidikan.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sadiman ,Arief dan Hartoyo ,Hanung.1984.Media Pendidikan Pengertian ,Pengembangandan Pemanfaatan.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Sudjana , Nana dan Rivai ,Ahmad.2009.Media Pengajaran.Bandung: Sinar Baru Algensindo
Arsyad, Azhar.2011.Media Pembelajaran .Jakarta:PT Rajagrafindo Persada


[1]Sudjana Nana, media pengajaran, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2009), hal.129
[2]Sadiman Arief, media pendidikan, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, (2011), hal.52
[3]Sadiman Arief, media pendidikan, ( Jakarta  : PT Raja Grafindo Persada, (2011), hal.54
[4]Sadiman Arief, media pendidikan, ( Jakarta  : PT Raja Grafindo Persada, (2011), hal.54

Tidak ada komentar:

Posting Komentar